Senin, 16 Juni 2014

Ketika Bunga Alami Berubah Menjadi Plastik

Ada yang berubah di alam sekitar kita, di mana jika melakukan kunjungan ke berbagai pusat pertokoan, pasar, restoran atau hotel sekalipun banyak kita temukan bunga-bungan yang indah nan menawan akan tetapi sudah tidak alami lagi, akan tetapi sudah imitasi alias tiruan. Tiruan ini dimaksudkan karena bunga yang kita amati ternyata terbuat dari plastik, kertas dan benda-benda lainnya yang menunjukkan budaya penghijauan yang dahulu alami kini berubah menjadi tanaman-tanaman imintasi.

Perubahan model hiasan sebenarnya tidak semata-mata dapat disalahkan, karena dari segi nilai seni hal ini menunjukkan ketertarikan yang luar biasa bagi masyarakat untuk memanfaatkan benda-benda buatan menjadi bunga-bunga atau tanaman hias. Hal ini juga menunjukkan adanya tingginya kreatifitas pengusaha kerajinan bunga dalam membuat model tanaman hias.

Sebagaimana dalam konsep penghijauan semestinya kita cenderung mau menanam tanaman alami yang tentu saja tidak saja indah akan tetapi juga bermanfaat menghasilkan oksigen untuk mengatasi masalah global warming. Akan tetapi akhir-akhir ini konsep penghijauan ini sudah agak ditinggalkan justru yang muncul adalah semua tanaman yang ada dirumah berganti menjadi tanaman imitasi.

Satu kelebihan jika kita membuat tanaman hias menggunakan tanaman yang hidup, di antaranya kita selalu berusaha menjaga agar spesies tanaman tertentu tetap terjaga kelestariannya karena pada umumnya tanaman hias adalah tanaman atau bunga yang tergolong langka. Di samping itu dari segi kreativitas banyak pula tanaman hias yang berasal dari tumbuhan hidup justru menjadi icon dan ajang percontohan dalam sebuah event tanaman hias sehingga akan meningkatkan nilai dari tanaman itu sendiri dari pada menggunakan tanaman imitasi.

Selain berusaha menjaga agar tanaman tersebut tetap awet dan lestari kita juga melatih masyarakat lebih khusus anggota keluarga untuk selalu menjaga dan merawat tanaman di sekitar kita. Apalagi saat ini kondisi iklim dan cuaca di kota-kota besar mengalami  peningkatan yang cukup ekstrim dan cenderung menakutkan. Ditambah lagi, pertumbuhan penduduk, pertambahan jumlah kendaran yang setiap tahun mengalami peningkatan. 

Selain itu jika kita melihat angka kerusakan hutan sudah pada tataran di ambang batas mengkhawatirkan.  Dengan demikian prinsip satu hari satu pohon atau satu tanaman diharapkan generasi muda akan semakin mencintai lingkungan menjaganya sepanjang waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar